
JAKARTA - Lagi-lagi suporter klub ISL dan Divisi Utama membuat tindakan yang tidak sportif serta merugikan orang lain. Di Bandung Derby Jawa Barat yang mempertemukan Pelita Jaya dan persib bandung berujung anarkis, tanda-tanda itu sudah terlihat ketika pemain Pelita Jaya memasuki Stadion Jalak Harupat langsung di Hujani botol dan segala macam benda dari tribun penonton. Pertandingan Derby Jawa barat di menangkan oleh Pelita Jaya yang sebelumnya juga mengalahkan PERSIJA, para penonton yang tidak terima klub kesayangannya di kalahkan Pelita dalam Derby Jabar langsung melempari pemain dan bench offial Pelita. Titik api juga terlihat di dalam dan luar Stadion Jalak Harupat, pemain Pelita tertahan 2 jam di dalam stadion dan pada pukul 23.00 wib dengan pengawalan ketat dari aparat setempat barulah pemain dan official Pelita bisa meninggalkan Stadion.
Hal yang sama juga terjadi di Gresik Jawa Timur dalam lanjutan Divisi Utama, pertandingan Derby Jatim yang mempertemukan Gresik United melawan Persebaya berujung bentrok melawan aparat keamanan di dalam dan luar stadion. Pendukung persebaya yang tidak terima klub kesayangannya di kalahkan dalam Derby Jatim langsung melempari aparat dengan batu dan segala macam benda untuk meluapkan kekesalannya. Pendukung persebaya pun melakukan tindakan tidak terpuji di luar stadion, di Jalan Veteran Gresik mereka melempari mobil yang sedang berjalan serta melempari rumah dan Toko-toko yang ada di sekitarnya bahkan mereka sempat menjarah di toko yang menjual alat-alat olahraga dan counter handphone. Sungguh menyedihkan bagi rakyat biasa yang tidak mengerti sepak bola atau awam tentang sepak bola, mereka menjadi korban ke bringasan suporter yang sudah gelap akal dan pikirannya.
Kenapa sampai sekarang suporter klub sepak bola tidak bisa bersikap DEWASA dan LEGOWO menyikapi kekalahan klub kesayangannya, apakah semua kejadian ini di akibatkan kepemimpinan wasit yang berat sebelah atau pembinaan suporter itu sendiri yang kurang berjalan sebagai mana mestinya. Marilah sama-sama kita mendukung klub kesayangan kita masing-masing dengan Nyanyian penyemangat dan Atraksi-atraksi yang kreatif bukan dengan Caci-maki dan Lemparan-lemparan yang merugikan banyak pihak. (Apapun yang terjadi kami tetap janji mendukung bola negri ini, politik berkelahi saling caci maki bagi kami foot ball for unity) Salam GARIS KERAS.
Hal yang sama juga terjadi di Gresik Jawa Timur dalam lanjutan Divisi Utama, pertandingan Derby Jatim yang mempertemukan Gresik United melawan Persebaya berujung bentrok melawan aparat keamanan di dalam dan luar stadion. Pendukung persebaya yang tidak terima klub kesayangannya di kalahkan dalam Derby Jatim langsung melempari aparat dengan batu dan segala macam benda untuk meluapkan kekesalannya. Pendukung persebaya pun melakukan tindakan tidak terpuji di luar stadion, di Jalan Veteran Gresik mereka melempari mobil yang sedang berjalan serta melempari rumah dan Toko-toko yang ada di sekitarnya bahkan mereka sempat menjarah di toko yang menjual alat-alat olahraga dan counter handphone. Sungguh menyedihkan bagi rakyat biasa yang tidak mengerti sepak bola atau awam tentang sepak bola, mereka menjadi korban ke bringasan suporter yang sudah gelap akal dan pikirannya.
Kenapa sampai sekarang suporter klub sepak bola tidak bisa bersikap DEWASA dan LEGOWO menyikapi kekalahan klub kesayangannya, apakah semua kejadian ini di akibatkan kepemimpinan wasit yang berat sebelah atau pembinaan suporter itu sendiri yang kurang berjalan sebagai mana mestinya. Marilah sama-sama kita mendukung klub kesayangan kita masing-masing dengan Nyanyian penyemangat dan Atraksi-atraksi yang kreatif bukan dengan Caci-maki dan Lemparan-lemparan yang merugikan banyak pihak. (Apapun yang terjadi kami tetap janji mendukung bola negri ini, politik berkelahi saling caci maki bagi kami foot ball for unity) Salam GARIS KERAS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar