JAKARTA - Kinerja Persija Jakarta di kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) sangat mengecewakan. Aksi pemain bintang mereka juga tidak maksimal dan bermain bagaikan tanpa motivasi. Secara teknis tidak ada yang kurang dari Persija. Mereka memiliki skuad tangguh dengan pemain berharga mahal. Keahlian Pelatih Danurwindo meracik strategi juga tidak ada yang meragukan. Artinya, kegagalan Persija meraih juara lebih banyak disebabkan faktor di luar lapangan. "Untuk membangun tim juara, memang harus ada orang yang bisa memberi motivasi pemain. Bukan hanya soal materi. Tugas ini harus diperankan manajer," kata mantan pemain Timnas Indonesia Anjas Samara yang kini menjabat tim monitoring PSSI. Manajer sekaligus Pengelola Persija Harianto Badjoeri sendiri melimpahkan tugas manajerial tim kepada Asisten Manajer Ferry Indrasyarief. Namun, Ferry mengaku sudah melakukan pendekatan pada pemain dengan baik. Soal kegagalan timnya, Ferry kerap menyalahkan jadwal kompetisi yang tidak menguntungkan.
"Kami memang gagal juara dan itu wajar. Sebab semua tim ingin juara dan hanya satu yang berhasil," kata Ferry. Persoalan jadwal memang tidak menguntungkan Persija yang rata-rata tampil empat kali datam waktu 10 hari. Kegagalan meraih gelar LSI pun masih bisa diterima. Namun, Macan Kemayoran masih memiliki tugas berat yakni merebut gelar Piala Indonesia. Haryanto Badjoeri sendiri dengan tagas meminta timnya berebut gelar Piala Indonesia. Artinya, ajang ini akan menjadi barometer terakhir untuk menyidang kinerja tim Macan Kemayoran musim ini. "Piala Indonesia harus diambil. Apa pun alasannya tidak boleh gagal," tegas Badjoeri yang juga Kepala Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta ini. Alasan jadwal dan tempat pertandingan memang tidak lagi relevan di Piala Indonesia. Sebab Persija justru diuntungkan karena mendapat jatah otomatis masuk 8 besar. Di babak ini, Bambang Pamungkas dkk akan bertemu Deltras Sidoarjo, dan jika lolos akan menghadapi pemenang laga Persipura Jayapura melawan PSMS Medan di semifinal.
"Kami memang gagal juara dan itu wajar. Sebab semua tim ingin juara dan hanya satu yang berhasil," kata Ferry. Persoalan jadwal memang tidak menguntungkan Persija yang rata-rata tampil empat kali datam waktu 10 hari. Kegagalan meraih gelar LSI pun masih bisa diterima. Namun, Macan Kemayoran masih memiliki tugas berat yakni merebut gelar Piala Indonesia. Haryanto Badjoeri sendiri dengan tagas meminta timnya berebut gelar Piala Indonesia. Artinya, ajang ini akan menjadi barometer terakhir untuk menyidang kinerja tim Macan Kemayoran musim ini. "Piala Indonesia harus diambil. Apa pun alasannya tidak boleh gagal," tegas Badjoeri yang juga Kepala Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta ini. Alasan jadwal dan tempat pertandingan memang tidak lagi relevan di Piala Indonesia. Sebab Persija justru diuntungkan karena mendapat jatah otomatis masuk 8 besar. Di babak ini, Bambang Pamungkas dkk akan bertemu Deltras Sidoarjo, dan jika lolos akan menghadapi pemenang laga Persipura Jayapura melawan PSMS Medan di semifinal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar